THE FAMILY

 



T H E  F A M I L Y 

.
.
.


6 -  Unholy Dawn



................................

"Ha?"

Nero menyeringai, ia lantas melambaikan tangannya mengusir Maria dalam kebingungan benaknya sendiri.

Malam semakin larut, tapi mansion justru semakin hidup. Lalu lalang anggota berseliweran keluar-masuk kantor di lantai utama. Melaporkan misi mereka kepada para Capos dan menerima arahan berikutnya.

"What the fuck..." Maria menemukan Jaehan berdiri di ujung lorong. Ia tampak bersitegang dengan dua penjaga. 

"They've already placed tracker inside my skin. Mana mungkin aku bisa kabur?" Jaehan protes, tapi tak menggoyahkan kedua penjaga tadi.

"Rule is Rule, even if they already placed that, kau tetaplah orang asing di tempat ini. Terlebih kau dari Jung family..." Jaehan meringis, ia benci mendengar nama itu diasosiasikan dengannya. Seperti dosa, nama itu membawa kenangan buruk ke seluruh memorinya sejauh ia hidup.

"Fuck, okay, what do you want?"

Maria tak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan sebelum Jaehan menghilang bersama dua penjaga tadi. Ia tak mau ambil pusing, kepalanya sudah terlalu kalut dengan ucapan dari Nero sebelumnya.

"Apa kau yakin hanya itu dosamu?"

Maria berjalan pergi, ia tak peduli lagi dengan segala hal absurd yang terjadi sejauh ini. Ia hanya ingin berendam di dalam bak air hangat dan meneguk sekaleng cola dingin.

Ia hanya ingin hidup dengan tenang, ia hanya ingin hidup normal.

But fuck, everything went absurd. 

Ponsel di saku jaketnya brgetar, sebuah notifikasi pesan dari Hyun.

"I'll inform you soon"

...

Meletakkan tangannya pada gerbang besar mansion, Kai mendorongnya sampai terbuka setengah. Pagar besi itu berderit nyaring, Menyelipkan tangannya ke saku hoodie yang ia kenakan, mencoba mengusir hawa dingin yang merambati kedua tangannya. Ia berjalan menyusuri taman, menikmati suara air mancur di pinggir taman penuh pepohonan yang menenangkan.

"Kai"

"HOLY SHIT- fuck!" Kai terlonjak kaget, ia hampir saja menghantam sapapun yang baru saja mengangetkannya. Menoleh, Kai mendapati Chloe dan Maria berada di belakangnya.

"Aku ga tau kalo kamu kagetan..."

"Who the fuck doesn't?!" umpatnya. Chloe terkekeh sembari meminta maaf, ketiganya berjalan menyusuri bebatuan dalam diam. Butuh jarak sekitar 300 meter untuk mereka sampai ke pintu mansion. 

Pandangan Maria menyusuri pepohonan yang menutupi kanan dan kiri jalanan, suasana sekitar tampak gelap, terlebih, Mansion ini berada jauh dari riuh perkotaan, cahaya gemerlap yang menerangi khatulistiwa tampak tak menyentuh sudut terjauh dari kota ini. Membuat bintang nampak lebih nyata di langit malam mansion. Well, ia tak yakin apakah ia harus menyebut sekarang ini malam hari? lebih seperti pagi buta yang absurd.

Satu minggu berlalu sejak meeting terakhir kali dengan anggota lain, dan ini untuk pertama kalinya Hyun menghubunginya bersama Chloe .

Angin dingin menerpa wajahnya, membuatnya semakin tejaga, terlebih dengan suara burung bersiulan membangunkan kehidupan pepohonan di sekitar Mansion.

Di sebelahnya, Kai menenggelamkan wajahnya ke dalam kerah jaket, ia menggerutu. 

"Why the fuck are birds so excited about at 5 am?". 

Baik Chloe ataupun Maria hanya terkekeh menanggapinya. Tak lama, keduanya mencapai halaman depan Mansion dan melangkah ke pintu utama.

"Kau bawa kuncimu?" Kai menoleh ke arah Chloe . Chloe malah mengrenyitkan dahinya.

"No, bukankah kau punya kuncinya?

"Aku.. ilangin itu kunci tiga hari yang lalu?"

"What?" Keduanya membeku. Maria menghela napas, ia sendiri tak memiliki akses ke Mansion karena Anne melarangnya. 

Maria mengetuk pintu beberapa kali, ia kembali mundur dan menunggu seseorang membukakan pintu.

Ia pikir Mansion ini akan dijaga oleh banyak anggota selama 24 jam, nyatanya, suasana sekitar tampak seakan-akan ini hanyalah hunian biasa. Bukan Mansion sebuah organisasi sekelas Mafia. 

Suara pintu dibuka membuyarkan lamunan Maria, ketiganya dikejutkan oleh seorang pemuda berambut acak-acakan dengan kemeja yang tak terkancing di beberapa titik. 

"Oh shit, you guys-"

Di depannya, Sehun dengan tampang baru saja bangun tidur, jemari panjangnya buru-buru merapikan pakaian di beberapa titik. 

"Sorry- aku mau siap-siap bentar.." suara serak khas seseorang yang baru saja terbangun dari 'kematian singkat'. Ia berjalan pergi, membiarkan ketiganya masuk.

Tak berselang lama, suara langkah kaki terdengar diatas lantai ubin dan Hyun muncul dari kamar mandi. Dengan masih mengenakan piyama biru langit, celana pendek selutut dengan warna senada, sikat gigi di dalam mulut dan busa pasta gigi menodai sudut bibirnya. Irisnya membesar saat ia menyadari Chloe, Maria, dan Kai sudah rapi di hadapannya.

"How the freak you guys already ready?!" Hyun berteriak dari posisinya, kata-katanya terdengar bergumam karena sikat gigi di muluttnya. Ia kembali berjalan masuk ke kamar mandi.

Maria terkekeh, ia tak menyadari kalau Kai sudah menghilang dari sisi mereka.

Tak berselang lama, Sehun kembali turun dari tangga besar, rambut tersisir rapi ke belakang, wajahnya tampak lebih segar dengan pakaian yang rapi. Sehun tersenyum. 

Maria baru menyadari kalau sosok pemuda di hadapannya ini benar-benar tampan.

"Sorry soal tadi, ayo kita kumpul sama yang lain.." 

"Mereka dimana?"

"Dapur"

"Hari ini kaya biasa?" Tanya Chloe. Ia tak paham apa maksud dari 'seperti biasa'

"Anne datang..." begitu nama itu disebut, Maria merasakan ketegangan di bahu keduanya. 

Ketiganya berjalan masuk ke dapur yang didesain secara professional, beberapa orang sudah berkumpul di meja, sibuk dengan urusan masing-masing meski ada beberapa wajah yang tampak asing bergabung diantara mereka.

Pandangan Maria dengan cepat menangkap sosok Anne yang duduk dengan tenang, menyesap susu cokelat dingin sembari fokus pada ipadnya.

Dikejauhan, Rin tampak sibuk dengan entah apa yang ia buat diatas kompor, Nero dengan santainya duduk diatas counter granit, satu kaki diatas kaki lainnya, ia menggigit donat bertoping keju dengan satu gigian besar, bersenandung dalam riang.

"Seingatku ada yang bilang lagi diet?" Sehun tampak menyindir Nero. Nero mengalihkan pandangannya ke arah Sehun yang mulai memposisikan dirinya dengan member lain di meja makan.

"Kau tau ga kalau bagian tengah donat itu 100% fat free?" 

"Masa? kok bisa?" Sehun balik bertanya.

"Ya karena donat gaada bagian tengahnya, bego.." Jawab Anne tanpa mengalihkan padangannya dari Ipad hitamnya. Suara tawa tertahan terdengar memenuhi seisi dapur.

"Aku kadang heran kau itu polos atau bego sebenarnya..."

"heh"

Suara langkah kaki yang perlahan mendekat menginterupsi obrolan mereka, Marcus masuk sembari membawa beberapa dokumen yang baru saja selesai di cetak dan memberikannya pada Anne.

"What do you think with this one? Anne?" seorang pria asing memberikan sesuatu pada Anne. Pria itu tampak asing bagi Maria, tidak seperti yang lain, ia mengenakan setelan lengkap dan penampilannya tampak sangat rapi. 

Keduanya terlihat tengah berdiskusi sesuatu, disisi lain, Yuza justru dengan tenang menyantap sereal sembari sibuk menyisir laman instagramnya.

Ada kalanya, Maria bingung siapakah sebenarnya sosok boss di rumah ini.

Jabatan itu dipegang oleh Yuza tapi kenapa...

"Oh, ini pertama kalinya kita bertemu, benar?" Ia terlonjak, tanpa sadar ia melihat pria asing tadi terlalu lama sampai ia menyadari kalau dirinya dipandangi. 

Pria itu menyodorkan tangannya pada Maria, "Aku Xiumin. Caporegime bagian Intelligence, sesekali bekerja untuk urusan permukaan juga.."  

kesibukan pagi berjalan sepeti normalnya, tak lama hingga Nate memanggil Anne karena sesuatu hal.

Rin membagikan pancake panas dengan beberapa pilihan toping. Semuanya tampak baik-baik saja sampai Anne dan Nate kembali.

Ekspresi Anne tampak menggelap, sesuatu jelas tak menyenangkan dirinya.

"Is something wrong, Anne?" tanya Yuza. Anne menyipitkan matanya pada pertanyaan Yuza. 

"Apa kau belum mendengar apapun? bukankah kau Underboss disini?"

Ruangan jatuh dalam keheningan, sesuatu jelas terjadi. Yuza mengrenyitkan dahinya, tampak ia cukup tersinggung dengan ucapan Anne.

"Can't be helped, Don lebih menyukai dirimu daripada Aku," 

"Kalau begtitu jadilah berguna," ketegangan semakin terasa diantara keduanya. Seakan ada sesuatu yang menggelitik, sesuatu yang mampu memancing keributan diantara keduanya kapan saja keduanya bertemu. Entah apa itu.

"Cukup, we don't hve much time left. Katakan, ada apa Anne?" Marcus menengahi. 

Anne mengambil posisi di kepala Meja, berlawanan sisi dengan Yuza yang juga duduk di posisi yang sama. 

"Seperti yang kalian sadari, sesuatu baru saja terjadi tengah malam ini.." Anne mulai berbicara, menarik perhatian anggotanya. "Sebenarnya hal ini bisa menunggu sampai pagi ini, tapi ada baiknya kita mulai bekerja sekarang..." Anne melirik ke arah Nate yang dengan setia berdiri di sampingnya.

Nate mendekat, meletakkan Ipad putih diatas meja dan mengetikkan sesuatu.

"Aku sedang mengamati cctv di beberapa sudut jalanan kota tadi malam seperti biasa, kebanyakan cctv yang ada di bangunan sekitar Bar milik kita..." Nate mulai menjelaskan. Menekan beberapa hal di layar Ipad dan menunjukkan sesuatu pada mereka. 

"Ada tiga pria yang berkumpul di sudut Bar, awalnya tak terlihat mencurigakan sampai..." Dia mencubit layar dan membuatnya terlihat lebih besar dan mendetail. "Mereka membawa senapan dan terlihat seperti bertransaksi sesuatu,"

"Tampak seperti dokumen tapi kita tak tahu pasti apakah di dalamnya benar dokumen atau hal lain, Possibly a drugs.." sambung Anne.

Maria menatap video itu lebih lama dari member lain, sesuatu tampak memancing ingatannya, entah apa tu. Ia merasa seakan, salah satu dari mereka tampak familiar. 

"Kalau cuma dokumen, bukannya biasanya kita selalu lewatin kasus-kasus seperti ini? maksudku.. ini bukan urusan kita?" Xiumin mengrenyitkan alisnya. 

Nate menghela, "Memang benar, apapun isi dan tujuan mereka bertransaksi memang bukan urusan kita tapi..."

"Mereka bertransaksi tepat di luar bar, di wilayah teritori kita.." sahut Chanyeol. Anne mengangguk setuju. 

"Oke, jadi kau ingin kita keluar dan menemukan mereka? mengidentifikasi kelompok apa mereka?" Tanya Yuza.

"Benar.."

Yuza berdiri, melipat kedua tangannya di depan dada, memandang satu persatu anggotanya yang tampak siap diperintah kapan saja.

"Rin dan Chloe, kalian tetap di Bar," instruksinya sebelum mengalihkan pandangannya pada Nero. "Nero dan Nate, kalian tetap disini, menjadi pengawas dan tetap menjaga tracking kita.."

"Chanyeol aku ingin kau-"

"Memerintahkan snipper bersiap di rooftop, yeah, aku tahu..." Yuza tersenyum tipis.

"Kai dan Hyun kalian pergi ke base kedua, we need help to get the money flowing..." lanjut Yuza.

"Sehun dan Maria, kalian akan mengawasi dan turun ke jalanan..." pandangan Yuza tertuju pada Maria. Ekspresinya penuh keseriusan.

"Bagaimana denganmu?" Sehun menoleh ke arah Yuza, Bossnya itu tak segera menjawab.

"Aku harus pergi mengurus sesuatu bersama Marcus ke HQ. Sedangkan Anne.." kali ini fokus mereka beralih pada anggota termungil mereka.

"Aku harus mengurus masa laluku..."

...........................






Komentar

  1. Cliff hangernya mantap;;_;;
    Ga pernah mengecewakan😭🤘
    Fighting Shirousagi!!!

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

THE FAMILY

THE FAMILY

THE FAMILY